Tips Membimbing Anak Dalam Bermain Game

imagenes

Pengumuman pemerintah tentang game yang tidak ramah anak, adalah bertujuan menginformasikan kepada orang tua tentang game yang sebenarnya belum layak di mainkan oleh anak di bawah umur. Walaupun publisher game tersebut telah memberikan batasan umur yang dapat memainkan game tersebut, tapi masih saja banyak anak-anak yang mengakses game tersebut.

Baca juga: 5 Tips Bermain Game Dalam Waktu Lama

Oleh karena itu peran orang tua sangatlah penting, demi membimbing anaknya. Berikut beberapa tips untuk membimbing anak dalam bermain game.

1. Cari Tau Game yang akan di mainkan
Orang tua wajib mengetahui game-game apa saja yang anak mainkan, setelah mengetahui jangan ragu untuk search ke google dan youtube tentang game tersebut. Kenali game tersebut apakah terdapat unsur kekerasan, pornografi ataupun kata-kata kasar dalam actionnya. Jika terdapat 3 unsur tersebut maka jangan sungkan untuk melarang anak kita bermain game tersebut.

Baca juga: Enam Perbedaan Wanita Original dan Hode Original

2. Bermain Bersama dalam satu game
Setelah mengetahui game apa saja yang dapat di mainkan oleh sang anak, jangan sungkan untuk dapat bermain bersamanya, jadi jangan hanya melarang dia bermain game tertentu, namun kita harus mensuport dia agar anak tidak merasa di kontrol dan di batasi akses bermainnya. Anak akan juga merasa senang jika bermain bersama dengan salah satu dari orang tuanya.

3. Bergabung dalam komunitasnya
Selain game, komunitas sang anak, kita harus juga mengetahui, di mana tempat ia bermain. Banyak wiraswasta yang mengandalkan game sebagai ladang menghasilkan uang, seperti warung internet (warnet), namun terkadang pengguna jasa ini sangat beragam kebiasaannya, terkadang kata-kata kotor, akses pornografi dan kekerasan fisik sering tersaji di dalam sebuah warnet. Tugas kita sebagai orang tua untuk selalu mengawasi dan membimbing akses anak kita jika sedang bermain di tempat ini. Jangan segan untuk memerintahkan agar berpindah tempat bermain, jika di jumpai hal-hal yang mempengaruhi perkembangan anak.

Baca juga: GTA IV Untuk Xbox One, Sebelum GTA VI Rilis

4. Melarang dengan ramah
Gunakan bahasa sopan dan mendidik jika melarang sang anak untuk tidak memainkan sebuah game. Perkataan kasar akan menyebabkan anak memendam rasa emosi, dan akan melampiaskan dengan memberontak jika tidak ada pengawasan. Ucapkan kata-kata yang dapat di mengerti dan di pahami sang anak.

5. Disiplinkan waktu
Atur waktu bermainnya, tentukan waktunya kapan saat bermain dan kapan harus beraktifitas fisik serta istirahat. Sebab terlalu lama bermain game juga dapat menggangu kesehatan mata, saraf leher, punggung dan ginjal.

6. Tuntun pilihannya
Jika anak bersikeras untuk memainkan konten game dewasa, maka sebaiknya perlahan kita tuntun agar menyukai game yang kia pancing, dengan cara memberikan waktu lebih dalam bermain atau juga memberikannya voucher game tersebut di tiap minggunya, agar ia lebih betah dalam memainkannya.

7. Bantu dia menemukan teman dalam game
Tidak di pungkiri, bermain game agar lebih betah, adalah dengan memiliki teman bermain, apa lagi game online. Teman dalam game online dapat mencairkan suasana dengan chat chat sesama player, serta dapat membantu dia menyelesaikan misi-misi dalam game. Semakin banyak teman semakin lama juga kita mendalami sebuah game. Tugas kita juga dalam membantu ia menemukan teman dalam bermain, sehingga ia semakin betah dalam bermain.

Baca juga; 5 Game Yang Di Prediksi Mampu Berjaya Tahun Ini

8. Mendukung prestasinya dalam game

Prestasi dalam game sekarang ini sangat di dambakan bagi setiap game player, karena di antara ribuan orang hanya dapat di nikmati oleh satu atau dua orang saja yang terpilih. Prestasi ini di dapat dengan memenangkan setiap tournamen yang di adakan oleh pengembang game tersebut. Jangan ragu untuk mendukung anak kita jika memang ia memiliki kemampuan dalam game yang ia mainkan.

Itulah tips dalam membimbing anak kita untuk memilih game yang sesuai dengan usianya. Karena kesalahan dalam memilih sebuah game dapat berpengaruh dalam perkembangan emosionalnya, walaupun menurut saya itu tidak 100% benar.